13 December 2009

Sudah 95%, ... ah yang bener?
(All About the Risk)

Persentase sudah merupakan hal yang sangat lazim untuk mengukur sesuatu capaian dan biasanya 100% adalah batas capaian persentase yang sempurna, baik itu berupa capaian yang positif ataupun negatif tergantung dari capaian apa yang dikehendaki.
Bahkan persentase ini dapat disamakan juga dengan sebuah gambaran akan capaian itu sendiri walaupun terkadang tanpa adanya analisa matematis yang jelas, atau lebih tepatnya lebih cenderung sebagai suatu ungkapan akan suatu gambaran.

Ok d. aku disini tidak akan membahas tentang bagaimana cara menghitung persentase yang valid terhadap suatu capaian, melainkan aku hanya sekedar membahas apa yang kuamati dalam beberapa bulan terakhir ini, tepatnya dalam kehidupan sehari-hariku.

Beberapa bulan terakhir ini aku dan tim di lingkungan kerjaku sedang menyelesaikan sebuah program kegiatan yang tak kunjung tiba penyelesaiannya. Sementara dari pihak atasan terus mendesak untuk melaporkan progress dari pencapaian penyelesaian program kegiatan tersebut. Memang kenyataan yang terjadi malah tidak mencerminkan adanya perkembangan yang signifikan bahkan lebih cenderung menimbulkan beberapa resistance, keraguan dan idle progress. Hmmm apa yang salah, kok bisa terjadi seperti ini? ya3x bingung ...

Lalu apa yang terjadi? progress report tetap berjalan, dan atasan kurang menyukai kabar yang semi negatif itu. Dan apa yang terjadi di lapangan? Tidak ada langkah2x terobosan ataupun pemecahan yang tepat untuk meningkatkan capaian. ya3x ... lalu panik akhirnya yang terjadi, serba ingin cepat dan satu hal lagi yang sangat tidak kusuka, yaitu "takut". Entahlah arti takut ini aku juga masih sanksi menerjemahkannya, apakah ini loyal atau memang takut beresiko.

:D Akhirnya pun sebuah ketidakjujuran mulai muncul satu persatu seperti gelembung udara di air dan sekarang pun sudah mulai juga beralih sasaran untuk membuat progress report yang indah dan menyenangkan bukan lagi berlaku jujur dan mencari terobosan untuk mencapai tujuan program kegiatan. Dari persentae 60%, 65%, 75% ... terus melaju sampai "sudah 95% Pak..." katanya. Hehehe, sebuah angka persentase yang menggimbarakan dalam ukuran keberhasilan ... hanya saja yang terungkap "ah ... yang bener?" , ngarang biar senang ya ??!!... :D All about the Risk

05 March 2009

Mari Ke Bawah Sanaaa..!!!

Suatu ketika Adipati Mendoan Mlumah sedang memimpin rapat dengan para anak buahnya:
Kita harus menghormati orang yang lebih tua, atasan kita atau orang yang kita tuakan... (begitu katanya). Termasuk pemimpin-pemimpin kita juga musthi kita hormati, yang jelas kitaa..!! harus mengerti.. begitu?!!(sambil membelalakan mata)
Kalow ... mereka menghendhaki seperti itu, ya terserah bagaimana caranya kita harus bisa mengikutii ...


Kemudian ada salah satu anak buahnya yang memotong pembicaraan Bapak Adipati:
Maaf Pak... tapi khan kita akan jauh ke bawah sana?? Maaf Pak ya... mohon diper-sorry dulu...

Bapak Adipati sambil mengerutkan kening menjawab :
Loh..loh... kalian ini bagaimana, satu-satunya jalan.. ya harus ke bawah, semua usaha kita khan nantinya tidak harus dibayar sekarang di dunia, bisa saja nanti khan kita dapat balasannya di surga... (katanya sambil menasehati)

Tak lama kemudian semua peserta rapat terdiam, tapi ada satu lagi pertanyaan dari salah satu anak buahnya yang lain :
Bapak Adipati yang kami cintai, kami hormati dan kami sayangi, bukannya pekerjaan dengan jalan ke bawah tadi khan adalah dosa, kok bisa-bisa nya akan mendapat balasan di surga :( , Bagaimana itu ya?? (sambil bingung)

Ibarat petir menyambar, Bapak Adipati itu menjawab dengan tegasnya :
Yah.. ya ...ya , sekarang begini saja saudara!! kalau pimpinan senang, saya senang tentunya kalian semua juga akan ikut senang,karena pekerjaan ini selesai walau kita harus ke bawah sanaaa... Tapi kalo pimpinan tidak senang, saya juga tidak senang maka kalian juga akan ditendanggg kebawah sana yang jauh lebih dalam... mauuuu???!!!!

Gleeekkk....

21 January 2009

Akhirnya Nge-Blog Juga

Sudah sekian lama tidak menuliskan apapun di blog ini, akhirnya ada kesempatan juga untuk menuliskan sedikit uneg-uneg di blog ini. Sebetulnya kalo terlalu sibuk sih tidak juga, cuma aku heran kenapa selama aku pindah di kota ini kok tidak ada sesuatu pun yang tersirat di pikiranku untuk menulis beberapa kata di blog ini.

Sebetulnya ada beberapa sebab kenapa aku mulai tergerak untuk melongok-longok blogku, yang pertama, begitu aku disibukkan dengan pekerjaan rutinitas, eh lihat ke meja rekan sebelah kiri sedang asyik browsing dan utak-atik facebook-nya, berjalan tiga meter ke depan, wah ada yang sedang asyik membuka-buka emailnya. Begitu berjalan ke ujung ruangan, waduh ada yang sedang seru-serunya bermain game.

Yaahh... yang kedua, loh aku kok sibuk sendiri ya... ?? :( , tetapi hal ini tidak membuatku untuk berkecil hati. Gimana pun pekerjaanku harus selesai terlebih dulu. Cuma kapan ya aku sempat bersantai-santai sedikit seperti mereka...? OK deh... lihat nanti, ternyata waktu luang itu hanya tengah malam, hix... :(

15 September 2008

Yang berarti itu...


Sudah enam bulan ini aku merasa dekat sekali dengan rumahku. Memang perasaan bahagia yang tak terbayangkan, walaupun aku belum bisa setiap hari mendampingi Vinz dan Vell. Harapan besar untuk mendekatkan diriku pada mereka sangat besar sekali. Aku paling senag kalo melihat mereka berdua sedang bermain ataupun saat sedang terlelap tidur.

Tapi pernah sesekali aku ingin mendampingi Vinz untuk mengantar tidur malamnya, dan waktu itu Vinz nyeletuk "...bapak tidur di depan TV aja, bapak khan tidurnya bukan disini.." katanya, saat itu aku tersenyum geli tapi hal ini juga begitu dalam menohok perasaanku. Dan saat itu aku menyadari bahwa selama ini setiap kali aku pulang ke rumah aku tidak pernah mengantar dan mendampingi mereka tidur malam, sehingga hal ini menimbulkan anggapan bahwa tempat tidurku adalah di depan TV. Yah, namanya sebuah proses, tapi hal ini memberikan suatu pelajaran yang sangat berarti bagiku, bisa jadi hal ini karena aku terlalu cuek ataupun kurang intim untuk mendampingi mereka, walaupun hal ini tadinya kuanggap sebagai hal kecil yang tidak berarti.

Namun semua ini akhirnya bisa menyadarkanku juga, memang sesuatu hal yang tidak berarti itu belum tentu tidak berarti juga bagi orang lain, bahkan bisa menjadi sesuatu yang sangat berarti. Hiksss... :(

10 September 2008

Mari membuat akrab dengan MEROKOK!!! Haaaah...??!!

Merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi dan gangguan kehamilan dan janin, ya ya ya sudah tau itu, dan aku yakin sebagian besar para perokok menyadari tentang hal itu. Bahkan tulisan itu pun sudah pasti tercetak pada setiap bungkus rokok, hmm sudah tau..

Suatu ketika Paijo sedang menunggu bis kota di halte, dan sebelahnya terdapat beberapa orang ibu-ibu sambil menutup hidung, yang artinya bahwa mereka sedikit terganggu dengan asap rokok Paijo. Tetapi Paijo sudah mengetahuinya dan dia tetap saja merokok, "ah.. sebelum mereka marah-marah ke aku, aku akan tetap merokok saja" katanya dalam hati.

Dan dari kesimpulan diatas dapat diartikan bahwa merokok itu berbahaya dan sangat mengganggu baik bagi perokok dan lingkungan sekitarnya.. hmmm sudah tau...

Tapi lain hal, ketika seorang perokok diantara perokok lainnya, walaupun tidak saling mengenal terkadang akan tercipta komunikasi yang kadang bisa menimbulkan hubungan sosial yang positif. Misalnya, minimal akan terungkap pembicaraan "permisi Pak/Mas pinjam apinya" dan sudah pasti apabila akan dijawab "maaf saya tidak membawa korek api" atau "silahkan Pak/Mas pake puntung/korek api saya saja", dan sesaat kemudian akan tercetus obrolan-obrolan ringan antara dua orang atau beberapa orang itu. Hal ini juga hampir sama terjadi di gedung-gedung / bangunan yang dengan fasilitas AC, beberapa orang akan keluar ke teras atau ke 'smoking area' dan mereka akan berdiri ataupun duduk-duduk santai disitu. Perlahan-lahan mereka akhirnya bisa saling mengenal dan terjadi interaksi karena mereka sama-sama kumpul di suatu tempat yang sama dan dengan kebutuhan serta tindakan yang sama.

Sekarang apa pernah ada berita penjual rokok tidak laku barang dagangannya?? selama ini yang pernah kulihat sih rasa-rasanya belum, dan tidak tahu juga ya, apa pernah ada survey yang membahas tentang hal ini..

Yah, memang benar, seperti yang kualami sendiri kegiatan merokok ini terkadang memang bisa menimbulkan hubungan sosial yang positif dan kadang bisa lebih mengakrabkan, namun hal ini bukan berarti pembenaran akan merokok karena bagimanapun merokok adalah tidak sehat dan membahayakan bagi semuanya. Tapi tidak tahu juga kalo ini adalah salah satu aspek positif dari merokok, xxixixixi :D , HIDUP ROKOK!!!! uhuk! uhuk uhuk! ngiiixxx...